Marga Tanaiyo Mengalir Darah Nabi Muhammad?


Taman Makam Aulia Tanaiyo Kompleks Pasar Keramat Kelurahan Limba U-2 Kota Selatan Provinsi Gorontalo



Gorontalo, www.aoks.store - Pada mulanya marga ''Tanaiyo'' berawal dari seorang pendatang dari timur-tengah. Yaitu warga Arab yang masih mempunyai garis vertikal keturunan dari Syaidina Ali bin Abu Thalib dengan isterinya yakni Fatimah binti Muhammad bin Abdullah yaitu Rasulullah Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam. Catatan keturunannya terdapat dalam sebuah buku berisi naskah kuno yang terdapat di Desa Lomaya, Kecamatan Bulango Utara, wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Beliau adalah Sayyid Ahmad bin Muhammad Al-Huduru Assegaf Rum. Ia meninggalkan kampung halamannya dengan menyeberangi lautan menuju pantai utara semenanjung Sulawesi Utara. Setibanya di pelabuhan Kwandang yang terletak di pantai utara wilayah Kesultanan Limboto, Sayyid Ahmad berangkat ke pusat kesultanan (Kota Limboto sekarang) lalu berdiam beberapa masa. Waktu demi waktu berlalu, hingga pada suatu hari beliau mempersunting seorang gadis yakni putri bangsawan bernama Telepulu. Perkawinan kedua insan itu berlangsung sebagaimana biasanya menurut tradisi yang dituntun oleh tatacara adat istiadat yang berlaku pada pohalaa Limutu. Lantas, kemudian hari mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Syed Amir atau Abdul Hamid.

Penulis Maman Ntoma | Editor Mohamad Ramadhan Botutihe




Lokasi Makam Tanaiyo pada Google Maps

Tak perdebatkan diantara keduanya tentang asal usul keturunannya, Sayyid Ahmad seorang bangsawan Arab dan sebagaimana pula nasab Putri Telepulu sesungguhnya ia adalah anak seorang penguasa pada Pohalaa Limutu tahun 1810, yakni Sultan Limboto bernama Baruwadi.

Di dalam lingkungan keluarga Sultan, Sayyid Ahmad memperoleh hak-hak istimewa atas berbagai jasa dan beberapa prestasi yang dimilikinya. Hingga pada suatu saat ketika Sultan Baruwadi mangkat, seluruh petinggi dalam Buatula Banthayo Pomboide yang sudah dipersatukan, mengangkat Sayyid Ahmad menjadi Sultan Limboto. Dan selanjutnya pada tahun 1812 Sayyid Ahmad digantikan oleh Sultan Naki selaku Sultan di kesultanan Limboto.




Sayyid Ahmad mempunyai tiga orang isteri warga Limutu selain Putri Telepulu. Yakni Putri Polilihuta, yang mana ayahnya tercatat selaku kepala kampung Huntu di wilayah kesultanan Limboto. Dalam rumah tangganya, Sayyid Ahmad dan Putri Polilihuta memperoleh seorang anak laki-laki bernama Abdullah atau disapa dengan panggilan Sayyid Abdullah. Menariknya, gambaran sebagai seorang khalifah dalam skop "Gorontalo-Limboto dan Limboto-Gorontalo" yang diistilahkan oleh pendahulu pendahulu suku Gorontalo, bahwa Sayyid Abdullah juga mempunyai banyak keturunan yang sudah menyebar di berbagai tempat. Salah satu keturunan beliau dari buah perkawinannya dengan warga di luar Limboto adalah Sayyid Tanaiyo.

Berikut Silsislah Tanaiyo yang bertuliskan Arab Jawi dalam Kitab Silsilah Kuno Keluarga Gorontalo


Kompleks Pekuburan Makam Temootinelo dan Tanaiyo Kelurahan Limba-U2

Artikel ini telah tayang di Group Facebook BERANDA MUSEUM SEJARAH GORONTALO dengan judul " NAMA DAN MARGA TANAIYO BERTALIAN DARAH DENGAN SAIDINA ALI BIN ABU THALIB DAN NABI MUHAMMAD SAW.", Penulis Maman Ntoma | Editor Mohamad Ramadhan Botutihe

0 Comments

Posting Komentar