Marga Katili Harus Baca Ini

Boki Zainab dan Jogugu R. Monoarfa saat menerima bapak Sam Ratulangi (x). Foto 1925

Gorontalo, www.aoks.store - Umar  Katili adalah seorang guru pertama asal Gorontalo di era zaman Hindia belanda, biasa orang menyebutnya “Guru Umar”. Beliau adalah  anak dari Kapitan Laut Katili. Saat perang Panipi, Kapiten laut Katili tewas ketika bersama pasukan kerajaan Gorontalo menyerang daerah Panipi.



Silsilah keluarga Katili Monoarfa Uno

Guru Umar kawin dengan Karsum Lasimpala cucu dari LASIMPALA . Memiliki 5 orang anak yaitu; Gais , Boki Zainab , Husain, Abdullah dan Zohra.
Boki Zainab Katili  kawin dengan Jogugu Rais Monoarfa, salah satu anaknya bernama Ruwaidah Monoarfa yang  kawin dengan Abdul Uno kakek dari Sandiaga Uno.

Jogugu Gorontalo Husain Umar Katili



Husain  Umar Katili  pernah menjabat  Marsaoleh Kabila tahun 1922 kemudian pindah tugas  ke Poso sebagai  Hoofdcommies/ Kepala Komisi . Tahun 1947 menjabat  sebagai Jogugu Gorontalo  
Abdullah Umar  Katili  semasa hidupnya  bekerja  sebagai pegawai Juru ukur dan pengawas jaringan irigasi, salah satu anaknya yaitu Prof. Dr Jhon Ario Katili seorang pakar Geologi Indonesia dan pernah menjabat wakil Ketua MPR 1992-1997.




Boki Zainab Katili bersama keluarga

Prof.JA Katili saat umur 7 tahun (berdiri di tengah)






Catatan : Kritik Prof. Katili  mengenai Teluk Palu dan Perkantoran di Botupingge.
Sekitar  tahun 1970an  Prof. JA katili pernah mengingatkan bahwa Kota Palu tidak layak dijadikan Ibukota Provinsi  Sulawesi Tengah, menurutnya sekitar Teluk Palu rentan terhadap bahaya Gempa dan Tsunami. Namun karena alasan politis, Kota Palu tetap menjadi Ibukota Provinsi. Jalur  lintasan Gempa/  Sesar yang berada di teluk Palu oleh Prof. Katili  diberi nama “ sesar Palu Koro “, sesar ini  melintasi teluk Palu sampai Koro sepanjang 1000 km.

Umar Katili (tengah baju hitam) bersama anak dan cucu. Foto tahun 1929



Awal tahun 2000an Prof. Katili  mengkritik  pembangunan Kantor Gubernur  Provinsi Gorontalo yang dibangun di daerah perbukitan Botupingge, menurutnya perbukitan yang dijadikan untuk perkantoran itu tidak layak karena tanahnya labil. Sekitar tahun 2008, Prof. Katili pernah mengatakan ; “Botupingge itu batu yang seperti piring, mudah retak dan pecah”




Makam dari Umar Katili


Artikel ini telah tayang di Group Facebook BERANDA MUSEUM SEJARAH GORONTALO dengan judulInfo singkat Umar katili (1855-1944) dan Keturunannya."

1 komentar


EmoticonEmoticon