Gorontalo, www.aoks.store - Sandiaga Uno telah resmi menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio. Padahal, ia sempat berseberangan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 lalu.
Menteri yang biasa di sapa Bang Sandi ini ternyata mengalir darah seorang Sultan, Raja, dan seorang ulama besar asal Gorontalo dalam kurun silsilah yang sangat dekat. Menariknya semua melebur menjadi satu dalam diri Sandiaga Uno. Sultan Botutihe adalah salah Satu sultan yang memimpin pada Kerajaan Linula Bubohu Tatohuliyaliyo pada tahun 1737 Masehi. Beliaulah yang meletakan batu pertama pada Masjid Jami' Baiturrahim pada tahun 1728 Masehi yang kemudian salah satu putranya yang ketika menjadi penerusnya, Raja Unonongo merenovasi Masjid tersebut akibat terjadinya gempa pada tahun 1761 Masehi. (sumber : wikipedia.org).
 |
Gempa Bumi Tahun 1941 Gempa yang berpusat di perairan luwuk banggai mengakibatkan Masjid Besar (Groote Moskee) Baiturrahim mengalami rusak berat, gedung societeit rusak, dilaporkan ada dua orang tewas, Di Bumbulan dan Bongomeme terjadi longsor dan keretakan tanah. |
Cikal bakal marga Uno di Jazirah Gorontalo berawal dari nama Mufti Uno yang hidup sekitar awal tahun 1800an. Gelar Mufti atau “MOPUTI “ di sematkan pada gelar beliau karena dalam struktur adat Gorontalo tugasnya sebagai penasihat agama di Kerajaan atau Pemberi Fatwa yang biasa kita kenal sekarang dengan istilah Ketua MUI Pusat. Tak Sulit untuk mengangkat Moputi Uno sebagai penasihat kerajaan karena beliau adalah keturunan dari dua Raja yang punya andil besar dalam pembangunan Masjid Baiturrahim yaitu Sultan Botutihe dan anaknya Raja Unonongo.
Putra dari Raja Unonongo ini lah lahir seorang ulama besar yang bernama Uno. Dulu ketika masih berstatus kerajaan sebelum Demokrasi, Gorontalo sangat memegang teguh adat berlandaskan syariat sistem kekhalifahan seperti halnya Arab Saudi sekarang, tak ayal ini yang membuat gelar "Serambi Madinah" melekat betul dalam sendi-sendi kehidupan bumi Gorontalo. Moputi Uno atau Mufti Guru Uno inilah adalah tempat para tetua adat meminta fatwa tentang keagamaan, dari lisan keilmuan beliaulah yang menjadi rujukan rakyat Gorontalo untuk menjalankan seluruh rangkaian ibadah dalam syariat islam. Karena kecerdasannya beliau ia didapuk menjadi mufti kerajaan saat itu. Moputi Uno kawin dengan putri Welemoyio, saudara kandung Mufti Kaluku. Anak keturunannya yaitu; Aliwu dan Aneto
Aneto Uno kawin dengan Rabiah Kaluku mendapat anak yaitu Alexander atau yang lebih di kenal dengan nama Sander, Kamsia, Amir, Yunus dan Sore. Aneto Uno pernah menjabat Marsaoleh di Paguat (1868) dan Kwandang (1892). Pada tahun 1896 mendapat medali penghargaan dari pemerintah Hindia Belanda.
 |
| Abdul Uno adalah Pendiri Majalah Pondewa di Gorontalo |
Sander (Alexander) Uno anak dari Aneto Uno pernah menjadi guru seangkatan dengan Umar Katili. Tahun 1901 menjadi birokrat dengan jabatan pertama sebagai walaopulu Kwandang , kemudian menjabat Walaopulu Sumalata tahun 1906 , Marsaoleh Boalemo (1907) dan Marsaoleh Kwandang (1909). Adik kandung Sander yaitu Kamsia Uno pernah menjabat Marsaoleh Paguat (1908 ) dan Marsaoleh Tapa tahun 1909.
 |
| Makam Sander Uno di Kwandang Gorontalo Utara |
Abdul Uno adalah anak dari Sander Uno, pernah menjabat Kepala Kehutanan di Gorontola sekitar tahun 1930an. Abdul Uno salah satu pendiri majalah " Po- Noewa" yang terbit sebulan sekali antara tahun 1932 - 1933. Kawin dengan Intan Ruwaida Monoarfa anak dari Jogugu Rais Monoarfa. Anak perempuan dari Abdul Uno bernama ileana kawin dengan Prof. Dr. J.A Katili. Putra dari Abdul Uno bernama Razik Halik biasa dikenal dengan nama Henk Uno kawin dengan Rachmini Rachman (Mien) , memiliki dua orang putra, yaitu Indra dan Sandiaga Salahudin Uno.
Sandiaga Salahudin Uno biasa lebih akrab dipanggil Sandi Uno adalah seorang pengusaha dan sekaligus politisi. Memiliki usaha dibidang pertambangan, telekomunikasi dan pertanian. Pernah menjdi ketua HIPMI pusat , Wakil Gubernur DKI 2017-2018 dan sekarang menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
0 Comments
Posting Komentar