Walaapulu Habi adalah cucu pertama dari salah seorang penguasa kerajaan Limutu (Negeri kesultanan Limboto) yang disebut Sultan Talibana. Talibana bergelar Tapilosuwita, ia mempersunting hambanya yaitu putri Tane lalu dikaruniai seorang anak bernama Pohu, kemudian Pohu dinikahi oleh kadli Buke lantas memperoleh empat orang anak, yakni;
1. Jegugu Limboto bernama Muhammad Yusuf atau Datu,
2. Marsaole Maku,
3. Walaapulu Habi, dan,
4. Walaapulu Modampa.
Penulis Maman Ntoma | Editor Mohamad Ramadhan Botutihe
Selanjutnya Walaapulu Habi beristeri putri Lida yang tak lain adalah salah satu cucu dari Sultan Bututihe. Habi sendiri tidak menggunakan marga marga dari pendahulunya, sebagaimana ia berasal dari keturunan bangsawan. Dan atas perkawinan bersama dengan putri Lida, iapun memperoleh anak masing masing adalah; Raja Bulango Tumulo digelari Tatokuburu dan Walaapulu Muhammadi atau dipanggil Hadi dan Syekh Poluli.
Berdasarkan nasab itu atau silsilah keluarganya, tersebut pula seorang wanita yakni putri Niu, yang tak lain adalah masih dalam lingkungan keluarganya sendiri (sepupu). Selain bernama Niu, ia juga mempunyai nama lain yaitu Tinti. Lantas ia dinikahkan dengan Walaapulu Muhammadi kemudian menurunkan sejumlah anak dan cucu cucu serta cicitnya. Demikian sesingkatnya dan akan dilanjutkan pula penjelasan dari turun temurunnya berikut ini.
Perkawinan Walaapulu Muhammadi dengan putri Tinti dikaruniai anak yaitu Raja Tupa bernama Dunggio dan Raja Huwangobotu bernama Tawaa dan seorang wanita yaitu putri Paduma. Seterusnya, Walaapulu Muhammadi beristeri pula orang lain beranak putri Yadimuliya dan putri Rabia.
Dari sinilah awalnya nama Dunggio dan kini sudah menjadi nama belakang (marga) sebahagian kecil warga suku Gorontalo.
Berikutnya pula tentang Raja Tupa Dunggio, ia mempunyai tiga orang isteri yaitu:
1. Putri Patimah, mendapatkan tiga orang anak; Sahi, putri Hatida dan putri Saila.
2. Putri Duma berasal dari Buhuponelo, mendapat anak putri Unteni, putri Luawo dan Maku.
3. Putri Tunggulo mendapat dua orang anak yaitu putri Anta dan Tomayahu.
Ketiga-tiga isteri Raja Tupa Dunggio masing masing dikaruniai anak, dan jumlah keseluruhannya genap delapan orang. Terdapat tiga orang laki laki dan lima orang wanita. Oleh karena itu, lebih jauh untuk diketahui bahwa, tiap tiap isterinya mempunyai seorang anak laki laki. Sebab itu keturunan Raja Tupa Dunggio masih akan berlanjut dan secara berkesinambungan mewarisi nama ayahnya yaitu kelak menjadi marganya (Marga Dunggio).
Memperhatikan ketiga anak lelakinya yakni Tomayahu bin Dunggio, Maku bin Dunggio dan Sahi bin Dunggio, masing masing berpopulasi hingga sampai ke pelosok negeri di wilayah kawasan adat, yaitu rumpun warga Limo Pohalaa. Adapun Tomayahu sebagai salah satu pelanjut generasinya, menikah dengan ...... (sedang diteliti) Dan selanjutnya Maku ...... (masih diteliti)
Sementara pula Sahi, beristeri putri Teina dan dikaruniai anak seorang kimalaha (aparat/pengurus negeri) yang bernama Tahir, dan Haji Samaun, dan pak guru Ahmadi, dan putri Saharibulan, dan Salehe atau Koidi, dan putri Haribula.
(Bersambung)
0 Comments
Posting Komentar